SELAMAT DATANG DI KALONG CORPORATION PE"KALONG"AN (silahkan membaca artikel pilihan yang kami ambil dari berbagai sumber, untuk pengembangan diri)

Monday, January 3, 2011

AGAR CITA-CITA KITA TERWUJUD


AGAR CITA-CITA KITA TERWUJUD



Sahabat Rumah Yatim Indonesia yang senantiasa disayang Allah SWT, ketika Sistem Pendidikan, Sosial, Politik, Ekonomi, budaya dan Hukum sudah menyimpang jauh dari Aturan Allah SWT. Maka kita semua bisa menilai apa sedang terjadi saat ini di Negara kita dan juga seluruh Dunia ?



Hanya menyesali dan menyalahkan Sistem yang eksis saat ini bukanlah sikap yang bijak, kalau boleh kita analogikan di setiap Negara ada sebuah pohon Raksasa yang sangat-sagat rindang dan sejuk tetapi sayang buahnya pahit rasanya walau pahit mereka semua memakannya, hampir seluruh penduduk di negeri ini bernaung di bawah pohon itu dan ikut menjaga, merawat dan memperjuangkan agar jangan sampai pohon itu tumbang, untuk merawat pohon tersebut diperlukan pupuk spesial yang sangat mahal harus diimpor dari Luar negeri dengan cara berhutang.



Mayoritas penduduk di negeri itu membanggakan, mengagung-agungkan bahkan tidak sedikit yang menyembah pohon itu, inilah yang menyebabkan kaum minoritas negeri itu marah dan ingin memberontak melakukan revolusi untuk menumbangkan pohon itu. Ada yang marah dengan mencaci maki, ada yang suka mendemontrasi dan memprovokasi dan ada yang nekat dengan melempar bom dan mengirim milisi, yang semuanya berujung dengan frustasi.



Namun ada yang diam-diam namun pasti diantara mereka menanam pohon sendiri dari biji yang suci hanya ingin mengharap Ridho Ilahi, dengan harapan kelak dikemudian hari tumbuh menjulang tinggi memenuhi tuntutan gizi seluruh penduduk negeri ini.



Sahabat, di awal tahun baru ini mari kita awali dengan menanam benih-benih kebajikan, benih-benih amal shaleh moga kelak di akhir tahun atau di akhir hayat nanti kita sudah tinggal menikmati.



Tak akan ada yang tumbuh atau berbuah dimasa yang akan datang jika hari ini kita tidak pernah menanam.



Apa yang harus kita tanam hari ini dan apa pula buah yang akan petik kelak ? Rosulullah SAW memberi arahan kepada kita agar menjadi seperti yang kita cita-citakan, berikut ini



Seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah S.A.W , Dia berkata : Aku ingin menjadi seorang Ulama’ (orang yang memiliki kedalaman ilmu).

Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi Ulama’



Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya

Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan jadi orang paling kaya


Sunday, January 2, 2011

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!





Ditulis oleh: Anne Ahira

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah." 

-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang 
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya. 

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara 
materi tidak menjamin kepuasan hati 
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....