SELAMAT DATANG DI KALONG CORPORATION PE"KALONG"AN (silahkan membaca artikel pilihan yang kami ambil dari berbagai sumber, untuk pengembangan diri)

Saturday, July 2, 2011

INIPUN AKAN BERLALU


Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua
putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup
bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka
bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua
harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal
satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.
Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin
di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian
dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin
berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan,
“Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turuntemurun
dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus
menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan
menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”
Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang
emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin
tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik
merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian
yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu
murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan
sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU.
“Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali
mengenakan cincin tersebut.
Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya
kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora,
bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia
menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sanasini.
Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia
kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai
memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual
cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang
membuatnya ketagihan.
Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya,
tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU.
Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika
panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi
ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naikturun,
kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun
dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang,
hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan
batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.
...

Friday, July 1, 2011

NO SMOKING TO DAY AND EVERYDAY


Suatu hari terjadilah sebuah dialog seorang Manajer dengan sang Pemilik Pabrik Rokok,
" maaf, Bapak kan pemilik Pabrik Rokok ini ?!"
" Iya, memangnya kenapa ?"
" Kok Bapak tidak merokok ya ? "
" Kamu gak bisa baca ya ? dibungkus rokok itu sudah tertulis dengan jelas bahwa rokok itu berbahaya dan merusak kesehatan, gila saja kalo saya harus merokok !"
" Lho, Tapi kenapa bapak malah jualan rokok ? "
" oh begini, rokok itu dijual khusus bagi orang yang buta huruf gak bisa baca, jadi kalo ada orang yang merokok itu bisa jadi buta huruf, tapi kalo dia bisa baca tapi merokok juga berarti dia orang……………..? "
" Oo.. begitu, jadi bakar rokok itu tidak baik ya pak ? "
" wah itu mah baik-baik saja, bila perlu bakar semua rokok dan musnahkan, tapi jangan coba-coba dihisap ! "

Maaf, jangan tersinggung dulu ya, bagi sahabat yang masih merokok, coba sedikit kita renungkan, misalnya ada seseorang yang menawarkan jasa menghembuskan asap motor ke hadapan kita dan keluarga kita setiap hari, nah untuk menikmati jasa ini kita dikenakan biaya Rp.300.000,- per bulan, Gimana ? tertarik ?, dalam hati kita pasti mengutuk, " gila apa , sudah keluarga kita diasapin dan diracunin eh malah duit kita suruh bayar Rp.300.000,- sebulan, ogahlah !".

Kita semua mafhum, asap rokok itu lebih beracun dari pada asap motor, namun diantara kita masih tega meracuni kesehatan diri dan keluarga kita setiap hari selama bertahun-tahun. Padahal kesehatan merupakan asset untuk beribadah, menjemput rezeki, melindungi keluarga, dan menghadirkan keturunan. Jika kita ingin tahu kandungan senyawa kimia dalam asap rokok silahkan klik link dibawah ini :
http://www.rsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=19%3Akandungan-racun-dalam-asap-rokok-&catid=3%3Aartikel-umum&Itemid=4 atau
http://bahayamerokok.net/kandungan-rokok.html

Sahabat, sebenarnya dari dua link diatas kita sudah bisa sangat paham akan bahaya rokok, kalo dalam minuman keras (Miras) terdapat 25 penyakit, maka Miras pun diharamkan, kalo dalam daging Babi terdapat 15 Penyakit, maka daging Babipun diharamkan, nah kalo dalam rokok terdapat 4000 senyawa kimia 264 diantaranya sangat beracun dan mematikan, pantasnya merokok dihukumi apa ?

Kalo kita duduk ditepi tempat tidur dan ditempat tidur tersebut ada dua orang sejoli pengidap HIV-AIDS yang sedang bercanda ria, kita tidak akan ketularan penyakit mereka, tapi kalo disamping kita ada orang yang merokok, maka kita akan kena dampak dari asap rokok dan ketularan penyakitnya.

Rokok memang belum ada di masa Rosulullah SAW. Namun Islam telah datang dengan membawa kaidah-kaidah yang umum yang MELARANG setiap perkara yang membahayakan badan atau mengganggu orang lain atau merugikan harta. Berikut ini dalil-dalil tentang Bagaimana sebaiknya kita menghukumi rokok.

- Allah Ta’ala berfirman: “Dan Allah menghalalkan bagi mereka semua perkara yang baik dan mengharamkan semua yang buruk.”(Al-A’rof:157). Rokok termasuk hal yang buruk yang membahayakan, baunyapun tidak sedap dan mengganggu.
- Allah pun berfirman: “Dan Janganlah kalian menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.”(Al Baqoroh:195). Rokok menimbulkan penyakit-penyakit yang membinasakan seperti kanker, TBC, dan lain-lain.
- Allah juga berfrman:“Dan janganah kalian membunuh diri-diri kalian.”(An Nisaa:59). Rokok membunuh jiwa secara perlahan.

Thursday, June 30, 2011

TUHAN SEMBILAN SENTI

Taufiq Ismail: tuhan Sembilan Senti
(Saya tertegun membaca kiriman teman berisi puisi Taufiq Ismail ini. Semoga menjadi bahan renungan bagi kita.)

tuhan Sembilan Senti

Oleh: Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok, di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok, di loket penjualan karcis orang merokok, di kereta api penuh sesak orang festival merokok, di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok, di andong Yogya kusirnya merokok, sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok, di warung Tegal pengunjung merokok, di restoran di toko buku orang merokok, di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan abab rokok, bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok, di apotik yang antri obat merokok, di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok, di ruang tunggu dokter pasien merokok, dan ada juga dokter-dokter merokok,