SELAMAT DATANG DI KALONG CORPORATION PE"KALONG"AN (silahkan membaca artikel pilihan yang kami ambil dari berbagai sumber, untuk pengembangan diri)

Sunday, July 10, 2011

NASIB KITA, ADA DITANGAN KITA



Petugas kebun binatang menangkap seekor gajah. Kemudian ke empat kaki gajah ini dibelenggu dengan rantai yang terbuat dari besi. Setiap hari, gajah berusaha melarikan diri. Namun setiap kali dia melompat, si gajah selalu terjatuh. Hal ini terjadi berulang-ulang. Sebulan kemudian, rantai besi itu dilepaskan dan diganti dengan tali rafia yang tipis. Menurut kita, apakah kali gajah bisa melarikan diri ? Ternyata gajah tadi tetap melompat dan tetap terjatuh seperti semula.

Apakah yang terjadi ? Bukankah gajah semestinya mampu dengan kekuatannya untuk memutus tali rafia tadi ? Jawabannya adalah ternyata waktu sebulan telah mampu membuat sketsa di otak gajah bahwa dia tidak mampu melarikan diri. Meskipun diikat dengan tali rafia namun di otaknya, dia merasa masih diikat dengan belenggu rantai.

Percobaan yang hampir mirip dengan cerita di atas dilakukan pada kutu loncat. Sebelum dia ditangkap, kutu loncat bisa melompat setinggi 300 kali lebih tinggi dari tinggi dirinya. Si kutu loncat ini dikurung di dalam kotak korek api. Pada bulan berikutnya, dia dibebaskan. Tebak, apa yang terjadi ?

Kali ini si kutu loncat hanya bisa melompat setinggi kotak korek api. Perhatikan, waktu sebulan telah menjadikan dia melupakan potensi besar yang telah dimilikinya.

Disadari atau tidak sesungguhnya dalam kehidupan, seringkali kita juga berada dalam kondisi yang serupa. Sketsa pikiran kita terperangkap dalam kotak korek api buatan kita sendiri. Terbelenggu dengan bayangan rantai yang kita ciptakan sendiri. Sehingga rantai-rantai itu membuat kita tidak berhasil untuk maju.

Rantai belenggu ini juga bisa berasal dari lingkungan kita. Sebenarnya kita mempunyai potensi yang luar biasa. Tapi teman-teman mencela ketika kita menunjukkan karya kita. Keluarga yang tidak mendukung akan kemampuan kita. Lambat laun akhirnya kita melupakan potensi besar yang kita miliki.

Beberapa Rantai Belenggu Kehidupan diantaranya :

1. Rantai Usia

Salah satu alasan yang sering digunakan untuk menolak amanah, tugas atau sebuah tantangan. "Aku masih terlalu muda, masih hijau .. masih banyak yang lebih tua dan berpengalaman." Atau sebaliknya. Merasa diri sudah tua. Biarkan yang muda yang berperan. Begitu biasanya alasannya. Sesaat kemudian dirinya pun mundur. Akhirnya menghalanginya untuk maju dan sukses.

Jika kita salah satu yang terbelenggu dengan rantai tersebut. Ada baiknya kita menyimak kesuksesan seseorang yang bernama Doktor Sayyid Muhammad Husein Thabathaba'i. Hafal Al-Qur'an dengan tafsirnya. Dalam kesehariannya, dia berbicara dengan bahasa al-Qur'an. Berasal dari Iran dan berhasil meraih gelar doktor honoris causa termuda di dunia pada usia 7 tahun. The Amazing Child, begitu orang-orang memanggilnya.

Hem .. saat usia 7 tahun kita ngapain ya ? Masih main kelereng kali ? Sementara pada umur yang sama Sayyid Husein telah bergelar Doktor !

Banyak cerita sukses lainnya, usia muda atau usia tua tidak mampu menghalangi mereka untuk mencetak prestasi.